BAB 8

Vyakarana BODHISATTVA BHAISAJYASAMUDGATA



Lalu Sang Buddha me-lanjut-kan Sabda-Nya dengan meng-arah-kan-nya ke Sang Maitreya.


"Oh, Ajita Yang Mulia ! Bodhisattva berikut-nya yang Aku Vyakarana-kan adalah Sang Bhaisajyasamudgata.


Saat ini Beliau juga telah menyempurnakan Cita-Cita Suci-nya. Di Masa yang Akan Datang, Beliau juga akan menjadi Buddha dengan Gelar :

Vimalagarbha Tathagata
Arahate, SamyaksamBuddha,
Vidyacarana-sampanna, Sugata, Lokavid, Anuttara,
Purusa-damya-sarathi, Sasta-devamanusyanam,
Buddhalokanatha'ti.



Oh Ajita, ketika Ia menjadi Buddha dan muncul di Negeri Buddha-Nya maka Tanah Surgawi yang berupa Mustika Putih itu akan ber-ubah menjadi ber-warna ke-emas-an sehingga Pohon-pohon, Bunga-bunga, dan benda-benda lain-nya seperti ber-sinar ke-emas-an, di samping itu memang di-sana-sini di-penuhi oleh Bunga-bunga emas yang ber-tebar-an di-mana-mana men-jadi-kan-nya suasana-nya sangat indah dan menawan.


Masyarakat yang hidup di Dunia-Nya semua-nya ter-lahir dengan Kebijaksanaan yang Tinggi serta memiliki Keahlian Anutpatka-Dharma-Ksanti.


Usia dari Sang Buddha Vimalagarbha mencapai 60 Kalpa Kecil dengan Periode Saddharma sepanjang 120 Kalpa dan Periode Saddharmapratiksepa sepanjang 560 Kalpa.


Mengetahui bahwa diri-Nya akan di Vyakarana-kan oleh Sang Buddha maka Bodhisattva Bhaisajyasamudgata segera memasuki Samadhi Tingkat Tinggi.

Berkat Kekuatan Supernatural-nya itu Ia mengubah Diri-Nya menjadi sebuah Bunga Raksasa di tengah Taman Pohon Jambu, lalu men-jelma lagi menjadi se-gumpal Awan Putih yang di-penuhi Tujuh Macam Mustika di dalam-nya.


Mustika-Mustika tersebut ber-kilau-an ber-warna-warni dan memancarkan sinar ke-emas-an. Ini merupakan Persembahan Sang Bodhisattva kepada Sang Buddha Sakyamuni, tidak berapa lama kemudian ter-dengar suatu Syair Pujian yang meng-gema di Pesamuan Dharma tersebut, yang ber-bunyi sebagai berikut :


Ia yang ber-gelar SamyaksamBuddha,
Sang Singa-Sakya yang putih murni tak ber-noda,
Dia-lah Sang Bhagawan Yang Mulia !


Para Guru di Sepuluh Penjuru Semesta
tak mampu menandingi-Nya,
Lihat-lah, Sinar Kebijaksanaan-Nya memenuhi Alam Semesta,
Dengan perasaan Maha Kasih,
Ia menyelamatkan Makhluk yang sengsara,
Hingga rela ter-lahir ke Dunia Loka-Saha.


Aku mewakili Semua yang hadir,
Ber-sujud dengan muka di kaki-Mu, Oh, Yang Maha Karunika,
kini Kami ber-sujud pada "Trismrtya-Pasthana" !


Se-usai mem-per-denga-kan Gatha tersebut Bodhisattva Bhaisajyasamudgata meng-akhiri Pertunjukan Supernatural-nya lalu kembali duduk ke tempat semula.


* * * * * * * * *