BAB 16

BODHISATTVA PEMBUAT OBAT MUJARAB


"Oh, Arya Ananda, karena Adik dari Bodhisattva Bhaisajyaraja yang ber-Nama Sresthika Vidyuprabha itu juga mengikuti jejak Kakak-Nya menyumbangkan Obat-Obat ber-Khasiat kepada Khalayak Umum, maka Ia pun juga mem-peroleh Berkah Pahala yang ber-limpah.


Oleh karena itu banyak sekali Umat-Umat yang datang dan menyampaikan Pujian kepada-Nya : Oh, Sang Sresthika Vidyuprabha, Obat yang Anda beri-kan sungguh sangat ber-Khasiat, baik Kami maupun Para Sangha yang meng-konsumsi Obat Anda dapat me-rasa-kan pulih-nya tenaga Kami sehingga Kami mampu men-jalan-kan Dharma ber-Tingkat Tinggi dengan Baik.


Lalu Mereka pun ber-rembug untuk mem-beri-kan Gelar kepada-Nya yang akhir-nya di-sepakati untuk mem-beri-kan Gelar

“Bodhisattva Bhaisajyasamudgata”

yang arti-nya
“Bodhisattva Pembuat Obat Mujarab”.



Mendengar Gelar yang baru Mereka beri-kan, Ia langsung meng-ucap-kan Sumpah-Nya dengan penuh khidmat : Saya ucap-kan Terimakasih atas Kebaikan Hati Para Hadirin Pecinta Dharma yang telah memberi-Ku Gelar yang sangat Terhormat. Sebagai Balas Budi dari-Ku maka Saya ber-janji bahwa apabila Saya dapat men-dapat-kan

Pari-Suddha Dasa-Bala (10 Macam Kekuatan Suci)

maka Siapa saja yang meng-konsumsi Obat-Ku dan yang pernah Mengenal Nama-Ku, maka Penyakit yang merusak fisik dan mental yang berasal dari Klesa itu akan segera ter-padam-kan hingga musnah total.


Mereka yang selalu Tekun melakukan Puja kepada-Ku, Memuliakan Nama-Ku, atau melakukan Dhyana terhadap-Ku, maka akan Aku selalu beri-kan Obat Osadhi ramuan dari Pegunungan Himalaya tersebut agar Mereka dapat segera ter-bebas-kan dari Siklus Kelahiran dan Kematian hingga akhir-nya dapat mencapai Ke-bodhi-an".


"Mendengar Sumpah dari Sang Bhaisajyasamudgata, Para Hadirin merasa sangat senang dan bahagia, maka Mereka Semua me-lepas-kan Kalung Keyura yang Mereka kena-kan lalu me-lempar-kan-nya ke atas Kepala Sang Bhaisajyasamudgata sebagai Tanda Penghormatan,  akan tetapi Kalung-Kalung Keyura tadi langsung ber-ubah menjadi sebuah meja besar yang ber-kaki banyak yang ter-buat dari Tujuh Macam Mustika, meja tersebut mengambang di udara dan me-mancar-kan sinar ber-warna ke-emas-an serta mengeluarkan bunyi Nyanyian Syair (Gatha) dengan kata-kata sebagai berikut :


Oh, Sang Mahasattva yang ber-Hati Mulia,
Yang telah ber-Sumpah me-laksana-kan keinginan-Nya,
Menolong Umat sengsara men-capai Pembebasan-nya,
Dengan penuh Tekad dan Ketulusan.
Di Masa Datang ia akan menjadi Buddha,
Buddha Vimalagarbha
adalah Nama-Nya,

Se-demikian banyak Umat yang tenggelam di Lautan kesengsaraan,
Sang Bodhisattva Yang Maha-Karuna akan menyelamatkan-nya".



"Oh, Arya Ananda, Aku me-minta agar Kamu perhati-kan dan ingat baik-baik apa yang telah Aku sampai-kan tadi, se-patah kata pun jangan sampai ter-lupa-kan, karena ke-dua Bodhisattva tersebut adalah
Dharmaputra
yang akan di-nobat-kan oleh Para Tathagata di Tiga Masa, yaitu Masa Lampau, Sekarang, dan yang Akan Datang.


Maka Siapa saja yang ber-Kesempatan Mengenal Nama Mereka pasti-lah akan sukses dalam me-laksana-kan Dharma hingga tercapai-nya Pembebasan Diri, tak akan ter-serat Siklus Kelahiran dan Kematian, serta akan selalu ber-Kesempatan bertemu dengan Para Buddha dan Bodhisattva".


"Bila terdapat Putera-Puteri ber-Budi yang ber-Tekad dan ber-Sungguh-sungguh untuk dengan Tekun dan Rajin mem-baca Mantra dari ke-Dua Bodhisattva ini, atau me-lakukan Dhyana terhadap Mereka, maka di Masa Sekarang juga Mereka dapat bertemu dengan Mereka. Selain itu Mereka juga dapat ber-jumpa dengan Para Tathagata dari Masa Periode Samanta-Kalpa.


Demikian pula Ia pun akan dapat ter-lahir di Masa yang sama pada kemunculan Para Buddha di Masa yang Akan Datang di Alam mana pun. Dengan demikian maka Kebijaksanaan Mereka tidak akan pernah luntur hingga tercapai-nya Anuttara samyaksambodhi.".


* * * * * * * * * *