BODHISATTVA PEMBUAT OBAT MUJARAB
"Oh, Arya Ananda, karena Adik dari Bodhisattva Bhaisajyaraja yang ber-Nama Sresthika
Vidyuprabha
itu juga
mengikuti jejak Kakak-Nya
menyumbangkan Obat-Obat ber-Khasiat kepada Khalayak Umum, maka Ia pun juga mem-peroleh Berkah Pahala yang ber-limpah.
Oleh karena itu banyak sekali Umat-Umat
yang datang dan menyampaikan Pujian kepada-Nya : “Oh, Sang
Sresthika Vidyuprabha, Obat
yang Anda beri-kan sungguh sangat ber-Khasiat, baik Kami maupun
Para Sangha yang meng-konsumsi Obat Anda
dapat me-rasa-kan pulih-nya tenaga Kami sehingga Kami mampu
men-jalan-kan Dharma
ber-Tingkat Tinggi dengan Baik.
Lalu Mereka pun ber-rembug untuk mem-beri-kan Gelar kepada-Nya yang akhir-nya di-sepakati untuk mem-beri-kan
Gelar
“Bodhisattva Bhaisajyasamudgata”
yang arti-nya
Mendengar Gelar yang baru Mereka beri-kan, Ia langsung meng-ucap-kan
Sumpah-Nya dengan penuh khidmat : “Saya ucap-kan Terimakasih
atas Kebaikan Hati Para
Hadirin Pecinta Dharma yang telah memberi-Ku Gelar
yang sangat Terhormat.
Sebagai Balas Budi dari-Ku maka Saya ber-janji bahwa apabila Saya dapat men-dapat-kan
Pari-Suddha Dasa-Bala (10
Macam Kekuatan Suci)
maka Siapa saja yang meng-konsumsi Obat-Ku
dan yang pernah Mengenal
Nama-Ku, maka Penyakit yang merusak fisik dan mental yang
berasal dari Klesa itu akan
segera ter-padam-kan hingga musnah total.
Mereka yang selalu Tekun melakukan Puja kepada-Ku, Memuliakan
Nama-Ku, atau melakukan Dhyana terhadap-Ku,
maka akan Aku selalu beri-kan Obat Osadhi ramuan dari Pegunungan
Himalaya tersebut agar Mereka
dapat segera ter-bebas-kan dari Siklus Kelahiran dan Kematian hingga akhir-nya dapat mencapai Ke-bodhi-an".
"Mendengar Sumpah dari Sang Bhaisajyasamudgata, Para Hadirin
merasa sangat senang dan bahagia, maka Mereka Semua me-lepas-kan Kalung
Keyura yang Mereka
kena-kan lalu me-lempar-kan-nya
ke atas Kepala Sang Bhaisajyasamudgata sebagai Tanda Penghormatan, akan tetapi Kalung-Kalung Keyura tadi langsung ber-ubah menjadi sebuah meja besar yang ber-kaki banyak yang ter-buat dari Tujuh Macam Mustika, meja tersebut
mengambang di udara dan me-mancar-kan sinar ber-warna ke-emas-an
serta mengeluarkan bunyi Nyanyian
Syair (Gatha) dengan kata-kata sebagai berikut :
Oh, Sang Mahasattva yang ber-Hati Mulia,
Yang telah ber-Sumpah me-laksana-kan keinginan-Nya,
Menolong Umat sengsara men-capai Pembebasan-nya,
Dengan penuh Tekad dan Ketulusan.
Di Masa
Datang ia akan menjadi
Buddha,
Buddha Vimalagarbha
adalah Nama-Nya,
Se-demikian
banyak Umat yang tenggelam di Lautan kesengsaraan,
Sang Bodhisattva Yang Maha-Karuna akan menyelamatkan-nya".
"Oh, Arya Ananda, Aku me-minta agar Kamu perhati-kan dan ingat baik-baik apa yang telah Aku sampai-kan tadi, se-patah kata pun
jangan sampai ter-lupa-kan, karena ke-dua Bodhisattva tersebut adalah
yang akan di-nobat-kan oleh Para Tathagata di Tiga Masa, yaitu Masa Lampau,
Sekarang, dan yang Akan
Datang.
Maka Siapa saja yang ber-Kesempatan Mengenal Nama Mereka
pasti-lah akan sukses dalam me-laksana-kan Dharma
hingga tercapai-nya Pembebasan Diri, tak akan ter-serat Siklus Kelahiran dan Kematian, serta
akan selalu ber-Kesempatan
bertemu dengan Para
Buddha dan Bodhisattva".
"Bila terdapat Putera-Puteri ber-Budi yang ber-Tekad dan ber-Sungguh-sungguh untuk dengan Tekun dan Rajin mem-baca Mantra dari ke-Dua Bodhisattva ini, atau me-lakukan Dhyana terhadap Mereka,
maka di Masa Sekarang juga Mereka dapat bertemu dengan Mereka. Selain itu Mereka juga dapat ber-jumpa dengan Para Tathagata
dari Masa Periode Samanta-Kalpa.
Demikian pula Ia pun akan dapat ter-lahir di Masa yang sama pada
kemunculan Para Buddha di Masa yang Akan Datang
di Alam mana pun. Dengan demikian maka Kebijaksanaan Mereka tidak akan pernah luntur hingga
tercapai-nya Anuttara samyaksambodhi.".
* * * * *
* * * * *