BAB 15

BODHISATTVA RAJA OBAT



 Lalu Sang Buddha ber-alih ke Arya Ananda, "Oh, Arya Ananda Yang Bijak, Obat Haritaki yang di-ramu dari bahan-bahan yang di-kumpul-kan oleh Sresthika Jyotisprabha dari daerah Pegunungan Himalaya dan di-persembah-kan kepada Para Sangha, ternyata memang ber-manfaat. Setelah Mereka meng-konsumsi Obat Osadhi itu, dua macam Penyakit yang telah lama di-derita berhasil di-sembuh-kan. Ke-dua macam Penyakit itu adalah:

1. Ke-tidak-seimbang-an di antara Catur Maha-Dhatu
(Empat Unsur Fisik: Tanah, Air, Api, Udara).

2. Penyakit Batin atau Pikiran
berupa perasaan resah, cemas, gelisah akibat ada-nya Klesa sehingga meng-akibat-kan ke-jengkel-an, marah-marah, kebencian akibat Tri Akusala-Mula (Tiga Akar Kejahatan)



"Oh, Arya Ananda, setelah ke-dua macam Penyakit itu ter-sembuh-kan maka Mereka dapat mem-bangkit-kan Bodhicitta-nya sehingga Mereka dapat menempuh Jalan menuju Anuttara Samyaksambodhi.


Karena hal itu-lah maka Para Sangha itu menjadi gembira dan ber-seru : “Betapa Bahagia-nya ! Kini Kami pasti akan men-capai Tingkat ke-Buddha-an di Masa yang Akan Datang !


Lalu Para Sangha tersebut ber-rembug untuk men-cari cara mem-beri-kan Penghargaan kepada Sang Sresthika agar Budi Baik-Nya selalu di-kenang, karena berkat Obat Osadhi-nya lah maka kini Mereka semua me-miliki status Dharma-Raja dan me-miliki Kekuatan terhadap Tiga Ribu Maharibu Sistim Dunia.


Lalu Mereka ber-sepakat untuk mem-beri-kan Gelar Kehormatan kepada Sang Sresthika Jyotisprabha, yaitu

Bodhisattva Bhaisajyaraja

yang arti-nya
Bodhisattva Raja Obat".



"Oh, Arya Ananda, pada saat Sang Bhaisajyraja men-dengar mereka memberi-Nya Gelar Bhaisajyarajaperasaan-Nya menjadi sangat ter-haru lalu ia pun ber-Terimakasih kepada Sangha, Oh, Para Maha Bhandanta Sekalian ! Kalian telah ber-Baik Hati memberi-Ku Gelar Yang Terhormat, untuk itu dengan Gelar-Ku yang baru ini, Aku me-mohon kepada yang ber-Kuasa agar dari tangan-Ku dapat meng-hujani Para Umat dengan Obat Osadhi sehingga Mereka Semua dapat ter-bebas dari penyakit apa pun.


Bagi Mereka yang mengenal Nama Saya, atau melakukan Puja kepada Saya, atau me-laksana-kan Dhyana terhadap Saya, maka setelah mereka menerima Obat Dharma dari-Ku berupa
Dharani Luhur Tanpa Batas ini,
maka Karma-Karma buruk Mereka akan ter-hapus dan apa yang mereka Cita-cita-kan akan terwujud.


Jika Saya telah mencapai ke-Buddha-an maka Jasa-Jasa yang Mereka perbuat pasti akan men-dapat Pahala yang setimpal".


"Oh, Arya Ananda, pada waktu Sang Bodhisattva Bhaisajyaraja ber-bicara kepada Para Sangha, tiba-tiba muncul sebuah Sapta-Ratna Chatra (Tudung atau Payung 7 Mustika) di Langit lalu per-lahan-lahan turun ke Kepala Sang Bhaisajyaraja.


Tudung tersebut me-mancar-kan sinar yang terang serta mengeluarkan bunyi Nyanyian Syair (Gatha) dengan kata-kata sebagai berikut :


Oh, Sang Mahasattva yang ber-Hati Tulus dan ber-Budi Luhur,
Yang men-dana-kan Osadhi ber-Khasiat kepada Para Umat,
Pasti-lah Ia akan men-capai ke-Buddha-an di Masa Mendatang,
Yang akan di-kenal sebagai
Buddha Vimala-Netra,


Yang akan menyelamatkan banyak Dewa dan Manusia,
Me-mancar-kan perasaan Cinta Kasih yang tak ter-batas,
Dengan Panca-Caksu (Mata Kebijakan) menerangi ke-gelap-an,
Dia-lah Sang Bhaisajyaraja,
seorang Calon Buddha Yang Maha-Karuna".



"Setelah mendengar Gatha-Gatha tersebut Sang Bhaisajyaraja menjadi sangat bahagia lalu dengan tenang ia mulai memasuki Samadhi yang bernama Atyantabhava-vyuha Samadhi.


Di dalam Samadhi yang Luhur ini, Ia dapat me-lihat demikian banyak Para Tathagata yang berada di Sepuluh Penjuru Semesta dan sejak saat itu pula Karma buruk-nya menjadi ter-hapus total dan Ia pun ter-bebas dari Roda Kelahiran dan Kematian se-panjang 900 Koti Asamkhya Kalpa lama-nya".



* * * * * * * * * *