BAB 7

Vyakarana BODHISATTVA BHAISAJYARAJA


Se-usai menyampaikan Sabda-Nya kemudian Para Buddha tersebut ber-Samadhi dan duduk diam di atas Bunga Emas-nya. Kemudian Sang Buddha Sakyamuni me-lontar-kan pertanyaan kepada Para Hadirin sekalian.


"Oh, Para Hadirin Sekalian yang Aku Hormati ! Apakah Kalian menyaksikan Bodhisattva Bhaisajyaraja dan Bodhisattva Bhaisajyasamudgata mem-persembah-kan Kalung Keyura untuk memuja Saya ?  Apakah Kalian menyaksikan saat ini ke-Dua Bodhisattva telah ber-diri di hadapan Saya dengan sikap Anjali ?"


"Sudah, Oh Bhagawan !" Demikian jawab Sang Maitreya me-wakili Para Hadirin semua.


Lalu Sang Buddha me-lanjut-kan Sabda-Nya sambil me-lakukan Vyakarana (Wisuda) kepada ke-Dua Bodhisattva tersebut.


"Tahu-kah Kalian, Mengapa ke-Dua Bodhisattva ini Aku Vyakarana-kan, Oh, Ajita dan Hadirin Sekalian ?


Ketahui-lah, bahwa sejak ribu-an Kalpa Masa yang Lampau Bodhisattva Bhaisajyaraja telah ber-Tekad menempuh Jalan Kehidupan Suci (Brahmacarya) dan Kini apa yang Ia cita-cita-kan telah Sempurna, oleh karena itu maka Sekarang Ia ber-hak menerima Vyakarana.


Di Masa yang Akan Datang, selang beberapa Kalpa lagi, Ia akan menjadi Seorang Buddha dengan Gelar :

Vimalanetra, Tathagataya, 
Arahata,
SamyaksamBuddha, Vidyacarana-sampanna,
Sugata, Lokavid, Anuttara,
Purusa-damya-sarathi, Sastadevamanusyanam,
Buddhalokanatha'ti.


Nama dari Negeri Buddha-Nya adalah Nityasukhita.
Nama Kalpa-nya adalah Abhisampurna.

Begitu Buddha baru, Sang Buddha Vimalanetra tersebut untuk pertama kali menginjak Negeri Buddha-Nya, maka tanah-Nya akan ber-ubah menjadi intan yang ber-warna putih murni. Luas wilayah-Nya sangat luas hingga ke Loka Vajra-tala Sthana.


Setiap saat Bunga Mustika Putih selalu turun dari Angkasa menebari Bumi-Nya. Bunga-Bunga tersebut ber-bentuk bundar dan diameter-nya sekitar 5 Yojana, ber-tebar-an memenuhi Negeri-Nya indah sekali.


Masyarakat yang hidup di Negeri Buddha tersebut sungguh ber-bahagia, karena di Alam itu fisik mereka tidak akan pernah sakit atau pun ke-sakit-an, demikian pula tak ada hal-hal yang meng-ganggu Batin dan Pikiran Mereka.


Mereka masih perlu makan, namun makanan Mereka yang berupa Sari Amrta (Sudha, minuman Para Dewa) selalu tersedia, sekali pun demikian Pikiran Mereka tidak ter-bebani oleh makanan, melainkan Mereka lebih mengutamakan mempelajari Dharma yang Tingkat-nya cukup tinggi.


Umur dari Sang Buddha Vimalanetra panjang sekali yaitu hingga Lima Milyar Asamkhya Kalpa dengan Periode Saddharma-Nya mencapai Empat Juta Asamkhya Kalpa. Dan Periode Saddharma-Praktiksepa-Nya 100.000 Koti Asamkhya Kalpa.


Siapa saja yang di lahir-kan di Alam tersebut akan ter-lahir dengan telah memiiki Keahlian Dharani-Mukha dan Keahlian lain seperti Teknik-teknik Samadhi ber-Tingkat Tinggi, serta daya ingat Mereka akan Dharma-Dharma Penting tidak akan pernah pudar.


Demikian Sang Buddha menerangkan, kemudian setelah di Vyakarana-kan oleh Sang Buddha, Bodhisattva Bhaisajyaraja bangkit dari posisi duduk-Nya lalu me-lesat ke Langit, di atas sana Ia mem-per-lihat-kan kebolehan ber-ubah wujud dan Ia mem-per-lihat-kan 18 macam jelma-an, setelah itu per-lahan-lahan turun kembali ke tempat duduk-Nya sambil menaburi Bunga di atas tubuh Sang Buddha, namun Bunga-Bunga tersebut ber-ubah menjadi jajar-an Pohon Bunga yang ter-jejer rapi di Langit.


* * * * * * * * * *