Vyakarana BODHISATTVA BHAISAJYARAJA
Se-usai menyampaikan Sabda-Nya
kemudian Para Buddha tersebut ber-Samadhi dan duduk diam di atas Bunga Emas-nya.
Kemudian Sang Buddha Sakyamuni me-lontar-kan pertanyaan kepada Para Hadirin
sekalian.
"Oh, Para Hadirin
Sekalian yang Aku Hormati ! Apakah Kalian menyaksikan Bodhisattva Bhaisajyaraja dan Bodhisattva Bhaisajyasamudgata mem-persembah-kan Kalung
Keyura untuk memuja Saya ? Apakah Kalian menyaksikan
saat ini ke-Dua Bodhisattva telah
ber-diri di hadapan Saya dengan sikap Anjali ?"
"Sudah, Oh Bhagawan !" Demikian jawab Sang Maitreya me-wakili Para Hadirin
semua.
Lalu Sang Buddha me-lanjut-kan Sabda-Nya
sambil me-lakukan Vyakarana (Wisuda) kepada ke-Dua Bodhisattva
tersebut.
"Tahu-kah
Kalian,
Mengapa
ke-Dua
Bodhisattva ini Aku Vyakarana-kan, Oh, Ajita dan Hadirin Sekalian ?
Ketahui-lah, bahwa sejak ribu-an Kalpa Masa
yang Lampau Bodhisattva Bhaisajyaraja telah ber-Tekad menempuh Jalan Kehidupan Suci (Brahmacarya) dan Kini apa yang Ia cita-cita-kan telah Sempurna, oleh karena itu maka Sekarang Ia ber-hak menerima Vyakarana.
Di Masa yang Akan Datang,
selang beberapa Kalpa lagi, Ia akan
menjadi Seorang Buddha dengan Gelar :
Vimalanetra,
Tathagataya,
Arahata,
Arahata,
SamyaksamBuddha,
Vidyacarana-sampanna,
Sugata,
Lokavid, Anuttara,
Purusa-damya-sarathi,
Sastadevamanusyanam,
Buddhalokanatha'ti.
Nama dari Negeri Buddha-Nya adalah “Nityasukhita”.
Nama Kalpa-nya adalah “Abhisampurna”.
Begitu Buddha baru, Sang Buddha Vimalanetra tersebut
untuk pertama kali menginjak Negeri
Buddha-Nya, maka tanah-Nya akan ber-ubah menjadi intan yang ber-warna putih murni. Luas wilayah-Nya sangat luas hingga ke Loka Vajra-tala Sthana.
Setiap saat Bunga Mustika Putih selalu turun dari Angkasa menebari Bumi-Nya.
Bunga-Bunga tersebut ber-bentuk bundar dan diameter-nya sekitar 5 Yojana, ber-tebar-an memenuhi Negeri-Nya indah sekali.
Masyarakat yang hidup di Negeri
Buddha tersebut sungguh ber-bahagia,
karena di Alam itu fisik mereka tidak akan pernah sakit atau pun ke-sakit-an, demikian pula tak ada hal-hal yang meng-ganggu Batin dan Pikiran Mereka.
Mereka masih perlu makan, namun
makanan Mereka yang berupa Sari Amrta (Sudha, minuman
Para Dewa) selalu tersedia, sekali pun demikian Pikiran Mereka tidak ter-bebani oleh makanan, melainkan Mereka lebih mengutamakan mempelajari Dharma yang Tingkat-nya cukup tinggi.
Umur dari Sang Buddha
Vimalanetra panjang sekali yaitu hingga Lima Milyar
Asamkhya Kalpa dengan Periode Saddharma-Nya mencapai Empat Juta Asamkhya
Kalpa. Dan Periode Saddharma-Praktiksepa-Nya 100.000
Koti Asamkhya Kalpa.
Siapa saja yang di lahir-kan di Alam tersebut akan ter-lahir dengan telah memiiki Keahlian Dharani-Mukha
dan Keahlian lain seperti Teknik-teknik
Samadhi ber-Tingkat
Tinggi, serta daya ingat Mereka akan Dharma-Dharma Penting tidak akan pernah pudar.
Demikian Sang Buddha
menerangkan, kemudian setelah di Vyakarana-kan oleh Sang Buddha, Bodhisattva Bhaisajyaraja bangkit dari posisi
duduk-Nya lalu me-lesat ke Langit, di atas sana Ia mem-per-lihat-kan kebolehan
ber-ubah wujud dan Ia mem-per-lihat-kan 18 macam jelma-an, setelah itu per-lahan-lahan turun kembali ke tempat duduk-Nya sambil menaburi Bunga di atas tubuh Sang Buddha, namun Bunga-Bunga tersebut
ber-ubah menjadi jajar-an Pohon
Bunga yang ter-jejer rapi di Langit.
* * * * * * * * * *