BAB 6

Para Buddha dari Sepuluh Penjuru Semesta



Kemudian ke-Dua Bodhisattva me-lepas-kan Kalung Keyura (Mutiara) yang Mereka kena-kan lalu di-persembah-kan kepada Sang Buddha dengan cara menaburkan-nya ke arah Sang Buddha.


Dengan ajaib-nya persembahan Mutiara dari Sang Bhaisajyaraja ter-kumpul dengan sendiri-nya ter-tumpuk membentuk Gunung Semeru di atas pundak sebelah kanan Sang Buddha, sedang-kan Mutiara dari Sang Bodhisattva Bhaisajyasamudgata di sebelah kiri.


Di atas Puncak Gunung tersebut tampak ribu-an koti Istana Raja Brahma yang demikian megah dengan Para Raja yang sedang ber-sikap Anjali ber-diri penuh Hormat di dalam Istana-nya.


Di atas Istana-Istana tersebut ber-mekar-an Bunga-bunga Teratai Mustika yang menyatu hingga tampak bagai-kan Mutiara Mani Raksasa yang menutupi Tiga Ribu Maharibu Sistim Dunia.


Tak selang se-berapa lama Teratai-teratai tersebut ber-pencar dan ber-gerak menyusuri tembok Istana menuju ke bawah lalu ber-satu kembali di halaman Istana membentuk Bunga-Bunga Emas Raksasa dengan Kelopak Bunga yang ber-jumlah ribuan banyak-nya.


Setelah Bunga-Bunga tersebut ter-bentuk lalu ber-datangan-lah

Para Buddha dari Sepuluh Penjuru Semesta

dan satu per satu duduk di atas Bunga Emas tersebut.

Di antara Buddha yang datang


dari Penjuru Timur adalah Buddha Merupradipa,

dari Penjuru Tenggara adalah 
Buddha Ratnagarbhavyuha,

dari Selatan adalah Buddha Candanamaniprabha,

dari Barat Daya adalah Buddha Suvarnasagarasvara,

dari Barat adalah Buddha Mahakarunaprabha,

dari Barat Laut adalah Buddha Utpalavira,

dari Utara adalah Buddha Padmasmasruvyuharaja,

dari Timur Laut adalah 
Buddha Vajrasamhatasvararaja,

dari Penjuru Atas adalah Buddha Abibhucandraraja,

dan dari Penjuru Bawah adalah 
Buddha Candrasuryaprabharaja.


Kemudian Para Buddha tersebut dengan se-rentak menyampaikan Pujian kepada Bodhisattva Bhaisajyaraja dan Bodhisattva Bhaisajyasamudgata.


"Oh, Bodhisattva Yang Mulia ! Memang benar, ke-Dua Mantra yang baru saja Kalian baca-kan adalah Mantra Penting yang telah di-ajar-kan oleh Para Buddha di Tiga Masa yang ter-sebar di Sepuluh Penjuru Semesta.


Bahkan se-waktu Kami belum menjadi Buddha dan sedang me-laksana-kan Jalan Bodhi, Kami pernah men-dengar Mantra ini dan dalam Batin Kami timbul perasaan bahagia dan Kami pun akhir-nya meng-hafal-kan Mantra ini pula.


Berkat Kebaikan dan Kebahagiaan Batin yang di-beri-kan oleh Mantra ini mem-buat Kami sanggup me-lewati siklus Tumimbal-Lahir yang ber-ulang-ulang hingga 296 Koti Kalpa banyak-nya dan akhir-nya mencapai Ke-Bodhi-an dan menjadi seorang Buddha."


"Jika terdapat Umat ber-Budi yang ber-Kesempatan Baik dapat mengenal Nama ke-Dua Bodhisattva serta Nama-Nama Para Buddha dari Sepuluh Penjuru Semesta,
maka Karma-karma buruk yang di-buat selama ribu-an Kalpa Kehidupan yang Lampau akan ter-hapus-kan.


Terlebih lagi jika Umat ber-Budi tersebut kemudian ber-Tekad dan ber-Sungguh-sungguh untuk dengan Tekun dan Rajin Mem-baca Mantra, Memuja dan meng-Agungkan Nama-Nya
maka Kebaikan dan Keberuntungan yang Ia dapat-kan tak terhitung banyak-nya.



 * * * * * * * * * *