Para Buddha dari Sepuluh Penjuru Semesta
Kemudian ke-Dua Bodhisattva me-lepas-kan Kalung
Keyura (Mutiara) yang Mereka kena-kan lalu di-persembah-kan kepada Sang Buddha dengan cara menaburkan-nya ke arah Sang Buddha.
Dengan ajaib-nya persembahan
Mutiara dari Sang
Bhaisajyaraja ter-kumpul
dengan sendiri-nya
ter-tumpuk membentuk Gunung Semeru di atas
pundak sebelah kanan Sang Buddha, sedang-kan Mutiara
dari Sang Bodhisattva Bhaisajyasamudgata di
sebelah kiri.
Di atas Puncak Gunung tersebut tampak ribu-an koti Istana Raja Brahma yang demikian megah dengan Para Raja
yang sedang ber-sikap Anjali ber-diri
penuh Hormat di dalam Istana-nya.
Di atas Istana-Istana tersebut ber-mekar-an Bunga-bunga
Teratai Mustika yang menyatu hingga tampak bagai-kan Mutiara Mani Raksasa yang menutupi Tiga Ribu
Maharibu Sistim Dunia.
Tak selang se-berapa lama Teratai-teratai tersebut ber-pencar dan ber-gerak menyusuri tembok Istana menuju ke bawah
lalu ber-satu kembali di halaman Istana membentuk Bunga-Bunga Emas Raksasa dengan Kelopak Bunga yang ber-jumlah ribuan
banyak-nya.
Setelah Bunga-Bunga tersebut ter-bentuk lalu ber-datangan-lah
Para
Buddha dari Sepuluh Penjuru Semesta
dan satu per satu duduk di atas Bunga Emas
tersebut.
Di antara Buddha yang datang
dari
Penjuru Timur
adalah Buddha Merupradipa,
dari
Penjuru
Tenggara adalah
Buddha
Ratnagarbhavyuha,
dari
Selatan adalah Buddha Candanamaniprabha,
dari
Barat Daya adalah
Buddha Suvarnasagarasvara,
dari
Barat adalah Buddha Mahakarunaprabha,
dari
Barat Laut adalah
Buddha Utpalavira,
dari
Utara adalah Buddha Padmasmasruvyuharaja,
dari
Timur Laut adalah
Buddha Vajrasamhatasvararaja,
dari
Penjuru Atas
adalah Buddha Abibhucandraraja,
dan dari Penjuru Bawah adalah
Buddha Candrasuryaprabharaja.
Kemudian Para Buddha tersebut dengan se-rentak menyampaikan Pujian kepada Bodhisattva
Bhaisajyaraja dan Bodhisattva Bhaisajyasamudgata.
"Oh, Bodhisattva Yang
Mulia ! Memang benar, ke-Dua Mantra yang baru saja Kalian baca-kan adalah Mantra Penting yang telah di-ajar-kan oleh Para Buddha di Tiga Masa yang ter-sebar di Sepuluh Penjuru Semesta.
Bahkan se-waktu
Kami
belum menjadi Buddha dan sedang me-laksana-kan Jalan Bodhi,
Kami
pernah men-dengar Mantra ini dan dalam Batin Kami timbul perasaan bahagia dan
Kami
pun akhir-nya
meng-hafal-kan Mantra ini pula.
Berkat Kebaikan dan Kebahagiaan Batin yang di-beri-kan
oleh Mantra ini mem-buat Kami sanggup
me-lewati siklus Tumimbal-Lahir yang ber-ulang-ulang hingga 296 Koti Kalpa banyak-nya dan akhir-nya mencapai
Ke-Bodhi-an dan menjadi seorang Buddha."
"Jika terdapat Umat ber-Budi yang ber-Kesempatan Baik dapat mengenal Nama ke-Dua Bodhisattva serta Nama-Nama
Para Buddha dari Sepuluh Penjuru Semesta,
maka
Karma-karma
buruk yang di-buat
selama ribu-an Kalpa
Kehidupan
yang Lampau
akan ter-hapus-kan.
Terlebih lagi jika Umat ber-Budi tersebut kemudian ber-Tekad dan
ber-Sungguh-sungguh untuk
dengan Tekun dan Rajin Mem-baca
Mantra, Memuja dan meng-Agungkan Nama-Nya
maka
Kebaikan
dan Keberuntungan
yang Ia
dapat-kan
tak terhitung banyak-nya.
* * * * * * * * * *