BAB 12

Menekuni Dharma Penting


Kemudian Sang Buddha ber-alih kepada Sang Grhapatiputra Ratnakuta, "Oh, Ratnakuta Yang Bijak ! Sang Buddha Subhaguna Tathagata serta Para Buddha Lain-nya yang berada di Sepuluh Penjuru Semesta ke-semua-nya juga men-capai Ke-bodhi-an dan akhir-nya menjadi Buddha karena pada Kehidupan Mereka yang dahulu, Setelah Mendengar dan Mengenal Nama ke-53 Buddha tersebut, mereka langsung ber-Tekad dan ber-Sungguh-sungguh melakukan Puja dan Memuliakan Nama ke-53 Buddha tadi dengan Rajin dan Tekun".


"Oleh karena itu, jika terdapat Umat yang ber-Tekad dan ber-maksud untuk meng-hapus-kan Karma-karma buruk mereka akibat melakukan Empat Dosa Besar, Lima Perbuatan Durhaka, Sepuluh Perbuatan Tercela (Akusala Karma Pata 10), me-nyalah-guna-kan Kitab atau Ajaran Agama Buddha, baik yang di-lakukan di Kehidupan Ini maupun yang Lampau, maka Ia dapat meng-hapus-kan-nya secara total dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:


* Pertama-tama,
ia harus mem-bulat-kan Tekad-nya untuk dengan Rajin dan ber-Sungguh-sungguh Membaca
Mantra Bhaisajyaraja Dharani
dan
Bhaisajyasamudgata Dharani.



* Kemudian,
dengan Rajin dan Tekun secara kontinyu melakukan Puja
kepada Para Buddha yang berada di Sepuluh Penjuru Semesta,
kepada Sapta Atita Buddha,
kepada Ke-53 Buddha yang Aku sebut-kan tadi,
lalu kepada
Para Seribu Buddha pada Periode Saat Ini (Samantakalpa)".


* "Selain melakukan Puja secara Rutin, mereka juga harus men-jaga agar Pikiran-nya selalu dalam keadaan tenang, bersih, dan Suci se-panjang waktu, baik siang maupun malam.


* Lalu, lakukan pula Dhyana (Meditasi Perenungan)
kepada Bodhisattva Bhaisajyaraja
dan Bodisattva Bhaisajyasamudgata,
dengan Rajin dan Tekun".



"Oh, Ratnakuta yang Bijak ! Dengan melakukan Dhyana yang dalam dan seksama kepada ke-Dua Bodhisattva tersebut maka Sang Umat tersebut memperoleh Pahala yang ber-limpah bagai-kan Pahala yang ter-kumpul-kan berkat hidup di Negeri Buddha selama beberapa Kalpa lama-nya dan kini tinggal memetik Manfaat-nya.


Ada pun Manfaat-nya adalah ia akan ber-Kesempatan melihat atau bertemu ke-Dua Bodhisattva tersebut, di mana setelah ke-munculan ke-Dua Bodhisattva akan muncul pula Para Buddha dari Negeri Buddha Penjuru Timur yang sedang melakukan Samantopaya Rupa Kaya Samadhi.


Lalu muncul pula Para Buddha dari Negeri Buddha Penjuru Selatan melakukan Samadhi serupa, lalu muncul pula yang dari Penjuru Barat dan Utara melakukan Samadhi yang sama.


Kemudian akan muncul keseluruhan Buddha yang ada di Sepuluh Penjuru Semesta dan Mereka secara se-rentak meng-Khotbah-kan Dharma Penting yang bernama Enam Paramita (Sat Paramita)".


"Ber-bahagia-lah Umat yang dapat men-capai Tingkatan itu karena sangat-lah sulit untuk men-dapat-kan Kesempatan bisa melihat Para Buddha dengan sinar ke-emas-an-nya muncul di depan Mereka. Selain itu Mereka pun akan mem-peroleh Keahlian Samadhi baru yang bernama Buddha Samdhi Sagara Vilokana dan Para Buddha juga akan mem-berkati-nya sambil meng-ucap-kan kata-kata sebagai berikut:


"Berkat Tekad bulat-mu untuk selalu Memuja dan Memuliakan Nama Agung ke-Dua Bodhisattva serta Para Buddha dan Bodhisattva Lain-nya maka di Masa yang Akan Datang kamu akan men-capai Ke-bodhi-an dan menjadi seorang Buddha !"


"Setelah Pemberkatan itu Sang Umat akan merasa lebih ber-bahagia lagi karena Ia juga akan mem-peroleh Keahlian Samadhi baru yang bernama Atyantabhavavyuha Samadhi, berkat Samadhi ini maka Kebijaksanaan (Jnana) Mereka akan meningkat terus hingga mencapai puncak-nya.


Para Buddha dari Sepuluh Penjuru Semesta pun akan selalu mem-bimbing-nya dalam

Menekuni Dharma Penting

seperti tentang

* Dana-Paramita,
* Sila-Paramita,
* Ksanti-Paramita,
* Virya-Paramita,
* Dhyana-Paramita,
* Prajna-Paramita,
* Upaya-Paramita,
* Pranidhana-Paramita,
* Bala-Paramita,
* Jhana-Paramita,
dan sebagai-nya.


Jika Mereka meng-ingin-kan lebih banyak lagi, Para Buddha juga akan menerangkan Dharma Lain-nya seperti

* Catvari Apramana

( Maitri = Cinta Kasih,
Karuna = Belas Kasihan,
Mudita = Simpati,
Upeksa = Keseimbangan Batin ),
atau Dharma Lain-nya seperti

* Empat Macam Perenungan ( Catvari Smrtyupasthana ),
* Empat Usaha Benar ( Catvari Samyakprahana ),
* Empat Jalan Kesempurnaan ( Catvari Rddhipada ),
* Lima Kekuatan Dharma ( Panca Bala ),
* Tujuh Penerangan Sejati ( Sapta Bodhyangani ),
* Delapan Jalan Suci ( Aryastanga Marga ),

* Empat Kebenaran Sejati ( Catvari Aryasatya )

yaitu ( Dukkha = Derita,
Samudya = Asal-usul Derita,
Nirodha = Akhir Derita,
Marga Aryasatya = Cara Mengakhiri Dukkha ),

* Enam Kerukunan Sangha ( Sat Samici Sangha ),
atau juga Dharma tentang

* Enam Perenungan ( Sad Anusmrtayah )

Yaitu ( Perenungan terhadap Buddha,
Perenungan terhadap Dharma,
Perenungan terhadap Sangha,
Perenungan terhadap Sila,
Perenungan terhadap Dana,
Dan Perenungan terhadap Dewa ).


Demikian-lah, sebagai seorang Guru maka Mereka akan mengajarkan Dharma Penting se-banyak-banyak-nya kepada Murid-Nya".


"Lalu Guru Mereka itu akan mem-berkati Mereka lagi dengan Keahlian baru yaitu Samadhi Sagara Vyuha, namun untuk men-dapat-kan Keahlian itu Mereka harus mem-pelajari suatu Dharma Khusus, untuk itu-lah maka Sang Guru akan meng-Khotbah-kan-nya, yaitu Dharma tentang Dvadasanga Pratitya Samutpada ( Duabelas Hukum Sebab Akibat ).


Berkat kekuatan dari Samadhi tersebut maka Sang Murid yang Beruntung itu akan dapat bertemu lagi dengan Para Buddha dan Bodhisattva yang ber-sinar ke-emas-an yang ada di Negeri Buddha Jurusan Timur, Selatan, Barat, Utara.


Ketika Para Buddha dan Bodhisattva tersebut muncul maka Mereka akan mem-beri-kan Wejangan Dharma yang ber-nama Dhyana Buddha Samadhi Sagara kepada Mereka".


* * *


"Ketahui-lah, bagi Umat
* yang Rajin dan kontinyu Memuliakan Nama
Bodhisattva Bhaisajyaraja dan Bodhisattva Bhaisajyasamudgata,
* atau Rajin Memuji Mereka,
* atau Rajin melakukan Perenungan (Dhyana) kepada Mereka,
* atau Rajin membaca Mantra-Mantra Mereka secara Tekun
maka Sang Umat yang ber-Bakti ini akan me-miliki se-sosok badan yang Suci murni, ke-Enam Indera-nya juga Suci murni.


Pada Masa yang Akan Datang maka ia pun ber-Kesempatan untuk di-lahir-kan di Alam Para Bodhisattva-Mahasattva. Mereka akan di-lahir-kan dengan badan yang me-miliki ciri-ciri Keindahan dan Keagungan seperti yang di-miliki oleh Dewa Sakra dari Surga Trayastrimsa. Ada pun yang memiliki t-ubuh seperti Dewa Narayana yang sangat kekar dan perkasa.


Di Alam tersebut mereka juga ber-Kesempatan untuk sering ber-jumpa dengan Para Bodhisattva atau Sang Buddha guna mem-pelajari Dharma-Dharma Penting dan mem-pelajari Teknik Samadhi Luhur serta mem-pelajari Mantra (Dharani) yang me-miliki Kekuatan Luar Biasa".




* * * * * * * * * *