Menekuni Dharma Penting
Kemudian Sang Buddha ber-alih kepada Sang Grhapatiputra Ratnakuta, "Oh, Ratnakuta Yang Bijak ! Sang Buddha Subhaguna Tathagata serta Para Buddha Lain-nya
yang berada di Sepuluh Penjuru Semesta ke-semua-nya juga men-capai Ke-bodhi-an dan akhir-nya menjadi Buddha karena pada Kehidupan Mereka yang dahulu, Setelah Mendengar dan Mengenal Nama ke-53 Buddha tersebut, mereka langsung ber-Tekad dan ber-Sungguh-sungguh melakukan Puja dan Memuliakan Nama ke-53 Buddha tadi dengan Rajin dan Tekun".
"Oleh karena itu, jika
terdapat Umat yang ber-Tekad dan ber-maksud
untuk meng-hapus-kan Karma-karma buruk mereka akibat melakukan Empat Dosa
Besar, Lima Perbuatan
Durhaka, Sepuluh Perbuatan Tercela (Akusala Karma Pata 10), me-nyalah-guna-kan
Kitab atau Ajaran Agama Buddha, baik yang di-lakukan di Kehidupan Ini maupun yang Lampau, maka Ia dapat meng-hapus-kan-nya
secara total dengan
melakukan hal-hal sebagai berikut:
* Pertama-tama,
ia harus mem-bulat-kan Tekad-nya untuk dengan Rajin dan ber-Sungguh-sungguh Membaca
Mantra Bhaisajyaraja Dharani
dan
Bhaisajyasamudgata
Dharani.
* Kemudian,
dengan Rajin dan Tekun secara kontinyu
melakukan Puja
kepada Para Buddha
yang berada di Sepuluh Penjuru Semesta,
kepada Sapta
Atita Buddha,
kepada Ke-53 Buddha yang Aku sebut-kan tadi,
lalu kepada
Para Seribu Buddha pada Periode Saat Ini (Samantakalpa)".
* "Selain melakukan Puja secara Rutin, mereka juga harus men-jaga agar Pikiran-nya selalu dalam keadaan tenang, bersih, dan Suci se-panjang waktu, baik siang maupun malam.
* Lalu, lakukan pula Dhyana (Meditasi Perenungan)
kepada Bodhisattva Bhaisajyaraja
dan Bodisattva Bhaisajyasamudgata,
dengan Rajin dan
Tekun".
"Oh, Ratnakuta yang Bijak !
Dengan melakukan Dhyana yang dalam dan seksama kepada ke-Dua Bodhisattva
tersebut maka Sang Umat tersebut memperoleh Pahala yang ber-limpah
bagai-kan Pahala yang ter-kumpul-kan berkat hidup di Negeri Buddha selama
beberapa Kalpa lama-nya dan kini tinggal memetik Manfaat-nya.
Ada pun Manfaat-nya adalah ia akan ber-Kesempatan melihat atau bertemu ke-Dua Bodhisattva tersebut, di mana setelah ke-munculan ke-Dua Bodhisattva akan muncul pula Para Buddha dari Negeri Buddha Penjuru Timur yang sedang melakukan Samantopaya Rupa Kaya Samadhi.
Lalu muncul pula Para Buddha dari Negeri Buddha Penjuru Selatan melakukan Samadhi serupa, lalu muncul pula yang dari Penjuru Barat dan Utara melakukan
Samadhi yang sama.
Kemudian akan muncul keseluruhan
Buddha yang ada di Sepuluh
Penjuru Semesta dan Mereka secara se-rentak meng-Khotbah-kan Dharma
Penting yang bernama Enam Paramita (Sat
Paramita)".
"Ber-bahagia-lah Umat
yang dapat men-capai Tingkatan itu karena sangat-lah sulit untuk men-dapat-kan Kesempatan
bisa melihat Para
Buddha dengan sinar ke-emas-an-nya
muncul di depan Mereka.
Selain itu Mereka pun akan mem-peroleh Keahlian Samadhi
baru yang bernama Buddha Samdhi Sagara Vilokana dan Para Buddha
juga akan mem-berkati-nya sambil meng-ucap-kan
kata-kata sebagai berikut:
"Berkat Tekad bulat-mu untuk selalu Memuja dan Memuliakan Nama Agung
ke-Dua Bodhisattva serta Para Buddha dan Bodhisattva Lain-nya
maka di Masa yang Akan Datang
kamu akan men-capai Ke-bodhi-an dan menjadi
seorang Buddha !"
"Setelah Pemberkatan itu Sang Umat
akan merasa lebih ber-bahagia
lagi karena Ia juga
akan mem-peroleh
Keahlian Samadhi baru yang bernama Atyantabhavavyuha
Samadhi, berkat Samadhi ini
maka Kebijaksanaan (Jnana) Mereka akan meningkat
terus hingga mencapai puncak-nya.
Para Buddha dari Sepuluh Penjuru Semesta pun akan selalu mem-bimbing-nya dalam
Menekuni Dharma Penting
seperti tentang
* Dana-Paramita,
* Sila-Paramita,
* Ksanti-Paramita,
* Virya-Paramita,
* Dhyana-Paramita,
* Prajna-Paramita,
* Upaya-Paramita,
* Pranidhana-Paramita,
* Bala-Paramita,
* Jhana-Paramita,
dan sebagai-nya.
Jika Mereka meng-ingin-kan lebih banyak lagi, Para Buddha juga akan menerangkan Dharma Lain-nya seperti
* Catvari Apramana
( Maitri = Cinta Kasih,
Karuna = Belas Kasihan,
Mudita = Simpati,
Upeksa = Keseimbangan Batin ),
atau Dharma Lain-nya
seperti
* Empat Macam Perenungan
( Catvari
Smrtyupasthana ),
* Empat Usaha Benar ( Catvari Samyakprahana ),
* Empat Jalan
Kesempurnaan ( Catvari Rddhipada ),
* Lima Kekuatan Dharma ( Panca Bala ),
* Tujuh Penerangan Sejati
( Sapta
Bodhyangani ),
* Delapan Jalan Suci ( Aryastanga
Marga
),
* Empat Kebenaran Sejati ( Catvari Aryasatya )
yaitu ( Dukkha = Derita,
Samudya = Asal-usul
Derita,
Nirodha = Akhir Derita,
Marga
Aryasatya = Cara
Mengakhiri Dukkha ),
* Enam Kerukunan Sangha ( Sat
Samici Sangha ),
atau juga Dharma tentang
* Enam Perenungan ( Sad Anusmrtayah )
Yaitu ( Perenungan
terhadap Buddha,
Perenungan terhadap
Dharma,
Perenungan terhadap
Sangha,
Perenungan terhadap Sila,
Perenungan terhadap Dana,
Dan Perenungan terhadap
Dewa ).
Demikian-lah, sebagai seorang Guru maka Mereka akan mengajarkan Dharma Penting se-banyak-banyak-nya kepada Murid-Nya".
"Lalu Guru Mereka
itu akan mem-berkati
Mereka lagi dengan Keahlian baru yaitu Samadhi Sagara Vyuha, namun untuk men-dapat-kan Keahlian
itu Mereka harus mem-pelajari suatu Dharma Khusus, untuk itu-lah maka
Sang Guru akan meng-Khotbah-kan-nya,
yaitu Dharma tentang Dvadasanga
Pratitya Samutpada ( Duabelas Hukum Sebab Akibat ).
Berkat kekuatan dari Samadhi tersebut maka Sang Murid yang Beruntung itu akan dapat bertemu lagi dengan Para Buddha dan Bodhisattva yang ber-sinar ke-emas-an
yang ada di Negeri Buddha Jurusan
Timur, Selatan, Barat, Utara.
Ketika Para Buddha dan Bodhisattva tersebut muncul
maka Mereka akan mem-beri-kan Wejangan
Dharma yang ber-nama Dhyana Buddha Samadhi Sagara kepada Mereka".
* * *
"Ketahui-lah,
bagi Umat
* yang Rajin dan kontinyu Memuliakan Nama
Bodhisattva Bhaisajyaraja dan Bodhisattva Bhaisajyasamudgata,
* atau Rajin Memuji Mereka,
* atau Rajin melakukan Perenungan (Dhyana) kepada Mereka,
* atau Rajin membaca Mantra-Mantra Mereka secara Tekun
maka
Sang
Umat
yang ber-Bakti
ini akan me-miliki se-sosok badan yang Suci murni, ke-Enam Indera-nya juga Suci murni.
Pada Masa yang Akan Datang
maka ia pun ber-Kesempatan
untuk di-lahir-kan di Alam Para
Bodhisattva-Mahasattva. Mereka akan di-lahir-kan dengan badan yang me-miliki ciri-ciri Keindahan dan Keagungan seperti yang di-miliki oleh Dewa Sakra dari Surga Trayastrimsa. Ada pun yang memiliki t-ubuh seperti Dewa Narayana yang sangat kekar
dan perkasa.
Di Alam tersebut mereka juga ber-Kesempatan untuk sering ber-jumpa dengan Para Bodhisattva atau Sang Buddha guna mem-pelajari Dharma-Dharma Penting dan mem-pelajari Teknik Samadhi Luhur serta mem-pelajari
Mantra (Dharani) yang me-miliki
Kekuatan Luar Biasa".
* * * * *
* * * * *