BAB 2

Apakah ke-Lima Nidana itu ?


"Oh, Ratnakuta Yang Bijak ! Di Masa yang Akan Datang yang penuh dengan kekeruhan suasana, memang-lah sangat sulit untuk menemukan Dharma yang Sejati, apa lagi mem-peroleh Kesempatan mengenal Nama BODHISATTVA BHAISAJYARAJA dan BODHISATTVA BHAISAJYASAMUDGATA. Hanya Umat yang telah me-miliki Lima Macam Nidanam saja yang ber-Kesempatan Mengenal Nama-Nya, lalu Memuja dan Memuliakan Nama Beliau.


Lalu,

Apakah ke-Lima Nidana itu ?


Ke-Lima Nidana itu adalah :

1. Me-miliki dan mengembangkan perasaan Cinta Kasih dan Belas Kasihan kepada Semua Makhluk. Tidak melakukan pembunuhan Makhluk Hidup serta Tekun dan Disiplin menjalankan Sila.

2. Men-taati Nasehat Orangtua dan men-jalan-kan Dasa Kusala (Sepuluh Perbuatan Baik) dengan Tekun dan seksama.

3. Men-jaga Pikiran dan Batin agar selalu dalam keadaan tenang, tentram, dan ter-kendali.

4.  Menyakini sepenuh Hati terhadap Sutra-Sutra Agama Buddha.

5. Menyakini sepenuh Hati terhadap Buddha Dharma dan meningkatkan terus Ke-iman-an dan Pengetahuan tentang Dharma, bagai-kan arus air yang terus mengalir tanpa henti.



* * * * *


"Oh, Ratnakuta yang Bijak !

Bagi siapa saja yang memiliki Lima Nidana ini,
di Zaman atau Masa apa pun Ia ter-lahir,
Ia akan tetap ber-Kesempatan untuk
Mengenal Nama ke-Dua Bodhisattva tersebut,
sekaligus ber-Kesempatan pula
Mengenal Para Buddha dan Bodhisattva Lain-nya
yang ada di Sepuluh Penjuru Semesta.


Selain itu ia juga akan ber-Kesempatan untuk
Mengenal dan belajar Dharma yang Sejati,
Mengenal Sutra-Sutra Agung Agama Buddha,
serta ter-bebas dari kesengsaraan.


Keyakinan terhadap Buddha Dharma pun tak akan pernah luntur".



"Apabila Umat tersebut ber-Tekad untuk Mengingat dan Memuja Nama ke-Dua Bodhisattva tersebut secara Tekun dan Sungguh-sungguh,
maka Umat tadi akan ter-berkati
dengan Kemuliaan yang di-miliki oleh ke-Dua Bodhisattva tersebut,
dengan demikian maka Sang Umat tersebut
tidak akan pernah ter-jerumus ke dalam Alam Neraka, Setan, Binatang, atau Alam Rendah Lain-nya
sepanjang 500 Asamkhyakalpa lama-nya."




* * * * * * * * * *